Assalamualikum gaes... apa kabar? Semoga kita semua berada dalam lindungan Allah swt amin ya rabbal alamin.
Kali ini awak nak cerite, awak nak curhat mengenai video Ahok atau basuki siapa gitu awak tak apal namanye. Maklum awak ni orang kalimantan jauh banget dari dki dan awak juga bukan saudaranya pak ahok. Awak tak sangke ternyate video ahok kini viralnya bukan main, duhh niat hati nak pake bahasa paduang tapi apalah daye awak nak pandai bahasa padang. Oke deh kembali ke asal, wak nak pakai bahase INDONESIA.
Semenjak viralnya video ahok yang di beritakan di media cetak maupun sosial aku tak pernah sekalipun mencoba tengok tuh video oleh dasar niat ku. ya, tanpa mencoba menengok tuh video, dengan sendirinya sudah tersebar dimana mana dan otomatis tanpa sengaja tanpa perlu melakukan pencarian di mbah yatobi ataupun paman gogel aku bisa melihat video itu yang katanya menghina Alkur’an, sungguh luar biasa sekali anda pak ahok, di negara yang penduduk nya mayoritas islam anda berani berkata demikian.
Dan setelah melihat dan mendengar video itu dengan mata dan telinga saya sendiri ternyata apa yang di katakan pak ahok memang demikian (menghina alkur’an) menurut saya secara pribadi. Bagi kalian yang berkehendak lain ya terserah namanya juga setiap manusia bebas berpendapat dan beropini. Akhirnya pun perdebatan terjadi dimana mana bahkan yang saya merasa kasihan orang orang lugu berwajah innocentpun banyak yang terhasut mempeributkan kasus pak ahok ini. Sementara tak tau pasti hal positif apa yang di peroleh akibat turut melakukan perdebatan, syukur syukurlah kalau di kemudian hari mendapat jabatan jika bekerja di pemerintahan, mendapat kenaikan gaji bagi yang bekerja di swasta.
Nah terus hubungan kalimantan khususnya samarinda karo jakarta iku adoh rek (red; itu jauh teman). Tentu tanpa alasan seseorang jadi ikut terhasut ke dalam kasus pak ahok ini terlebih kasus ini di munculkan di massa menjelangnya pemilihan gubernur DKI Jakarta selain oleh latar kepentingan politik di lain itu juga karena kepentingan keyakinan pribadi atau agama, bagi kalian orang islam wajib hukumnya membela agama kalian dengan ketentuan dan aturan yang telah di atur dalam alkuran dan alhadist.
Ada latar lain nih selain dari dua latar yang baru aku sebutkan yakni latar kepentingan intelektual. Aku juga bingung yang di maksud latar intelektual, akan aku jelaskan secara sederhana menurut kemampaun yang aku miliki (wah sampai di sini kok aku jadi merasa pengamat politik ya). Jadi begini, di dalam hati setiap manusia itu terbesit ke inginan untuk di akui kehebatan intelektualnya maka mereka rela berlarut larut beradu argument hanya demi memenangkan/membenarkan pendapatnya/intelektualitasnya. Kasus pak ahok ini di manfaatkan juga sebagai sarana menguji kemampuan diri dalam memberi pendapat maupun kritikan dan anda tau sendiri kan setiap manusia itu mempunyai prinsip dan perspektif hidup yang berbeda beda. Jadi wajar jika pendapat setiap manusia tak sama alias beda tapi hal ini banyak tak di sadari oleh kita.
Alhasil kita membuang banyak waktu untuk memperdebatkannya, memaksa lawan mengakui/membenarkan argument kita, sebagian lelah kemudian terpaksa mengalah sementara yang lain makin ungah merasa paling kuasa. Selamat bagi yang menang berargument ya semoga ada manfaatnya. Amin.
Secara tidak langsung kita menjadi korban, kita masuk jurang perangkap oleh oknum yang menghendaki akan ke eksistensian kasus ini untuk tujuan politik yang ia kehendaki. Waktu ke waktu semakin viral saja. Jika saat itu (saat pak ahok mengucapkan kalimat pembodohan alkur’an) aku berada di sana aku akan menghentikan pidato pak ahok itu kemudian dengan tegas dan lantang menegur pak ahok secara langsung.
”pak ahok hentikan!!!... apakah pak ahok sedang sakit?. Ya saya sedang sehat. Jawab pak ahok. “apakah pak ahok sedang sadar?”. Ya saya sedang sadar. Kenapa kamu menanyakan hal ini sementara kamu sudah tau? kamu begok ya?.
lah kok malah pak ahok yang begoin aku ya. berpikir keras, “oh iya pak ahok emang bego” lirih dalam batinku. Kalau aku mah berani begoin dia dalam batin terdalam aja gaess aku mah apa atuh.
”maaf sebelumnya pak ahok, bisa kah pak ahok mengulangi kalimat yang baru saja pak ahok ucapkan mengenai penjelasan surat al maidah ayat 51?”. Pak ahok berpikir sebentar mencoba mengingat kalimat yang baru saja di ucapkannya. Dia tak tak berani mengatakannya kembali karena tersadar bahwa ucapannya memang salah. Aku kembali menagih kalimatnya itu. Dia masih terdiam.
“apakah pak ahok mengetahui ilmunya tentang surat al maidah ayat 51?.” Pak ahok masih terdiam, termenung sesaat. Aku mampu membaca pikirannya bahwa sebenarnya dia tengah mengutuki diri.
“begonya saya, saya benar benar tak tau ilmunya mengenai surat al maidah ayat 51”. Mengelus jidatnya perlahan. Aku menatap jidatnya, berharap tak sampai meluas menggerus rambutnya.
Nah kalau bapak tidak tau, mengapa berkata demikian?. “saya benar benar begok telah mengatakannya”.
Aku bersorak senang dalam hati, berkali kali berseru yes yes yes yes.... kalian tau kenapa?. Skornya 2-1 kawan. Sudah tau? aih sudahlah, aku beri tau rahasia ini. Aku sudah satu kali di katain bego sama pak ahok tapi aku berhasil membuat pak ahok membegokkan dirinya sendiri sebanyak dua kali. Ye ye ye, ulalala. Aku mulai gila. Lupakan.
Sampai sini aku mendapat kesimpulan gaes bahwa pak ahok itu bego dalam hal agama (islam) dan mungkin kalian kalian jauh lebih pintar darinya apalagi jika di bandingkan dengan ustad mah bagaikan langit dan bumi. Ini yang menjadi alasan mengapa aku tak begitu tertarik memperdebatkan kasus ahok ini dengan teman teman dekat atau satu kerjaan, yang ada nantinya mah tambah jadi musuhan.
Orang bego dalam agama kemudian melakukan penghinaann terhadap agama itu artinya dia perlu bimbingan (berprasangka positif). Tak perlu emosi terlalu berlebihan karena yang berlebihan itu bisa jadi dari setan, tapi kita sebagai umat islam juga tak boleh lemah. Hanya saja yang saya maksud di sini berikanlah ganjaran yang sesuai dengan apa yang telah di perbuat berdasarkan al kur’an dan al hadist seperti apa itu caranya aku pun juga masih perlu bimbingan dalam menyikapi persoalan ini.
Yuk kita sama sama belajar, lebih memperdalam ilmu agama. Yang penting kendalikan caci maki. Takjubkan mereka dengan akidah islam yang indah, dengan islam yang sempurna di atas sempurna.
Dan yang masih menjadi pertanyaan apakah negri kita ini sudah sepenuhnya menganut sistem pemerintahan secara islam? Tanya pada diri sendiri. Yang aku tau berdasarkan wawasanku, demokrasi yang telah di jalankan oleh republik kita belumlah mencukupi syarat sebagai pemerintahan islam. Soal al maidah ayat 51 semoga kita bisa sama sama berpandangan luas, melebarkan cakrawala ilmu pengetahuan agar selalu bijak dalam mengambil sikap.
Aku tak menampik bahkan setuju seorang pemimpin kaum islam haruslah seorang muslim tapi dimana pemilihan itu berlaku tentu di pemerintahan islam, benar benar islam. Di luar dari itu mungkin juga harus di berlakukan, agar kebijakan seorang pemimpin selaras dengan syariat islam dan pemerintahan berjalan dengan bersih meskipun tak sedikit di negri ini pemimpin muslim yang tidak bersih mengemban amanat sebagai pemimpin.
Terlepas dari pendapatku di atas adalah hak preogratif masing masing pribadi ya. Intinya terus belajar dan belajar menambah wawasan sebanyak mungkin, jika sudah, sebagai tahap finishing nya ialah sebuah perenungan. Setelah itu aku yakin setiap keputusan maupun sikap yang kita ambil adalah bijak di atas bijak.
Semoga negri ini terbebas dari pecah belah, terbebas dari fitnah, terbebas dari kebodohan dan terbabas dari apapun itu yang mangancam perdamaian kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ingatlah bahwa dulu indonesia di merdekakan oleh pertumpahan darah jangan sampai kali ini kita yang menumpahkan darah justru untuk mengembalikan indonesia sebagai negara terjajah. Politik itu kejam lebih kejam dari ibu tiri tapi tak ada yang mampu di jarah oleh kekejaman kecuali kebodohan dan lemah iman.
Oke deh gan,,, curhatan ku aku akhiri sampai di sini ya. mau siap siap pulang ke rumah. Jadi ceritanya aku sedang bekerja saat menulis ini. Ya dari pada nganggur ken lebih baik curhat begini walupun tulisan ku gak penting penting banget. Aku gak korupsi waktu kok, pekerjaanku memang gak mesti, jadi sering dalam posisi stanby di ruangan, standby sampai belumutan.
Maaf bila ada kata kata yang kurang berkenann.
Wassalamualikum wr wb.
Salam damai, pilih nomor 4 Oding dede saifilla dan pasangan. Ups... Sorry gaes awak belum punya pasangan.
Salam damai, pilih nomor 4 Oding dede saifilla dan pasangan. Ups... Sorry gaes awak belum punya pasangan.
Komentar