Langsung ke konten utama

Will You Marry Me 2

Iya kak aku ingat, lalu kenapa kak esa menanyakan nya? Apakah kak esa kembali akan mengajak ku bertaruh malam ini di cafe? Aku pasti akan mengalahkan kak esa untuk membalas dendam ku yang dulu.
Hahahahaha kak esa terbahak, mungkin muka ambisi ku nampak lucu di mata nya.
Enggak dek, kak esa tak akan mengajak mu kembali bertaruh.
Lalu? 
Lakukan lah sandiwara itu sekali lagi untuk terakhir kali nya di malam ini sesampai nya kita di cafe nanti.
Apa maksud kakak? 
Kali ini kau tak perlu repot repot bersandiwara lakukan saja dengan sungguh sungguh untuk Sarah.
Jleeebbb... Hati ku tersentak mendengar kata sarah, dari mana kak esa tau soal sarah. Jantung ku berdebar, bagaimana jika kak esa tidak sedang bercanda.
Aku terdiam, memandang arah kaca mobil memandang lampu lampu jalan. Mobil melaju dengan kecepatan konstan.
Mengapa kau ngelamun, kakak sedang tidak bercanda dek. Kakak sudah tau arti seorang Sarah di hati mu dan kakak juga sudah tau arti kamu di hati Sarah. Jadi sekarang adalah waktu yang tepat.
Terkejut aku memandang mata kak esa... Jantung ku semakin berdebar, ingin mengucapkan sesuatu namun mulut ku tertahan.
Kau harus melakukan nya malam ini, jangan kecewakan kakak yang telah mempersiapkan segala sesuatu nya untuk mu malam ini dan juga sarah yang sekian lama menjaga hatinya untuk mu.  Kakak sangat bersyukur karena kamu sudah ngenalin kakak dengan rendra seseorang yang amat baik yang sekarang menjadi suami kakak. Dan apa yang kakak lakukan malam ini adalah sebagai balasan nya untuk adek kakak tercinta.
Mobil terus melaju sementara mulut ku tak mengeluarkan kata sepatah pun, aku terus membayangkan apa yang telah kak esa persiapkan di cafe yang akan kami tuju. Berharap sekedar bercerita di cafe adalah benar alias tak bohong. Apakah Sarah sudah berada di sana. Oh Sarah, apakah kau juga merasakan apa yang aku rasakan malam ini. Jemari jemari ku tak bisa berhenti bergerak sesekali mencubit cubit celana ku, memain main kan kancing baju, mengetuk ngetuk paha, mengusap dahi yang sering mengeluarkan keringat sementara ac mobil di angka 20 derajat celcius.
Tak habis pikir kak esa melakukan ini untukku oleh karena alasannya yang amat beruntung karena jasa ku yang telah mengenalkannya dengan kak rendra yang sekarang menjadi suaminya. Kak rendra, memang siapa pun akan merasa beruntung menjadi kekasih hidup nya. Seorang lelaki sholeh sekaligus guru besar di salah satu pondok ternama sementara usianya masih sangat muda dengan jabatan yang di embannya dalam fisabilillah (memeperjuangkan agama Allah). Selain kemuliaannya dalam agama juga tak kalah dalam hal dunia, kak rendra sendiri pemilik perusahaan yang bergerak di bidang jasa melayani kebutuhan kebutuhan masyarakat kota baik berupa pokok maupun elektronik. Kepiawaannya melihat peluang dan kebaranian yang ia miliki memebuat perusahaan yang dulu nya di anggap sebelah mata ini sekarang menjadi perusahaan yang memiliki pengaruh besar. Hubungannya dengan pengusaha pengusaha luar negri tak perlu di tanya lagi dengan seringnya kak rendra bertolak ke luar negri seperti jepang, cina, korean dan negara asia lainnya yang dalam sebulan bisa 3 sampai 4 kali. Aku tau dan mengenalnya lebih dulu sudah beberapa tahun yang lalu sebelum kak esa oleh sebab hubungan bisnisku dengan kak rendra. Tak hanya sekedar hubungan bisnis, semenjak kenal dengan kak rendra aku jadi semakin tau dengan ilmu agama dan tak jarang aku selalu memenuhi undangan berdakwah dari kak rendra. dari sinilah aku menganggap kak rendra adalah seorang pria yang pantas menjadi pendamping hidup kak esa. Dengan alasan ini akupun mengenalkan kak esa di sela sela setiap perbincangan kami karena aku juga tau kak rendra saat itu memang belum memiliki seorang istri ataupun kedekatan dengan seorang wanita.
Mobil tiba pada jalan raya yang menanjak, berliuk liuk dan di penuhi pohon pohon pinang dan cemara di sisi kanan kiri jalan, di kejauhan sana aku melihat lampu lampu berkerlap kerlip. Nampak nya itu adalah sebuah cafe yang akan kami tuju. Mobil berhenti sesaat kak esa membuka jendela, seorang petugas ke amanan memberi salam dan hormat. Oh silakan saja jalan lurus menanjak setelah itu belok ke kiri di sana masih tersedia lahan parkir kosong, petugas keamanan itu memeberikan jawaban atas “apakah masih tersedia tempat parkir mobil?” dari kak esa.

PRA POST

Komentar