Assalamualaikum wr wb
Beberapa minggu yang lalu aku baru saja melakukan backpacker ke pulau lombok. Sekarang aku mau berbagi cerita tentang pulau lombok namun cerita ku kali ini hanya sebatas perjalanan ku menuju Air terjun Tiu Kelep dan Sendang Gile. Sebenar nya mau menceritakan semua perjalanan tapi rada ribet ya. Mungkin akan ada judul cerita lain untuk destinasi wisata pulau lombok yang sudah pernah aku kunjungi. Perjalanan ku menuju pulau lombok aku mulai dari pulau dewata karena sebelum nya aku terlebih dahulu melakukan backpacker dan menjelajah sebagian destinasi wisata yang ada di pulau dewata. Dari Denpasar aku dan dua kawan ku memanfaatkan jasa taksi online yang bisa di bilang cukup murah tarif nya, karena begitulah prinsip pelajaran seorang backpacker yakni meminimalisir pengeluaran biaya hehe. Ongkos nya untuk satu unit taksi dari Denpasar ke pelabuhan Padang bay 140.000 nah kalau di bagi tiga hitung sendiri deh berapa biaya yang harus di keluarkan perorang nya. Perjalanan dari Denpasar ke Padang bai menghabiskan waktu kurang lebih satu jam dengan kondisi lalu lintas normal alias gak macet. Setelah tiba di Padang bai segera kami menuju loket untuk membeli tiket kapal ferry yang menyeberang ke pelabuhan lembar. Kalian harus tau nih Soal pengucapan nama pelabuhan lembar. Untuk kata pelabuhan nya di ucapkan secara normal akan tetapi sedikit berbeda untuk kata lembar. Ya, beda nya ketika kamu mengucapkan huruf vokal 'E' harus seperti saat kamu mengucapkan kata 'Lempar' Berbeda kan saat kamu mengucapkan kata 'lemper'. Harga tiket kapal fery perorang 40.000 dan kamu gak perlu menunggu lama di pelabuhan karena lebih sering aktivitas penyebrangan di pelabuhan Padang bai cukup ramai. Perjalanan di atas kapal menghabiskan waktu 4-5 jam, selamat menunggu ya. Tapi tenang di sepanjang perjalanan, mata akan di manjakan oleh pemandangan laut dan pulau pulau yang berbaris di sisi kanan kiri kapal.
kita berpuisi dulu sebelum lanjut, hehe
Pelabuhan Padang Bay, Bali |
kita berpuisi dulu sebelum lanjut, hehe
Tiu Kelep Waterfall |
Memecah hening di dalam hutan.
Tak asing, telinga ku begitu cepat mengenal mu.
Tak salah, ku yakinkan benar bahwa kau bidadari ku.
Hati ku tak sabar.
Langkah demi langkah tergerak.
Setengah sadar merunut jejak.
Gelora jiwa membara penuh hasrat.
Begitu yang aku rasa.
Setelah jalan setapak menjadi saksi dan penanda.
Membentuk garis, tegas memisah rerumputan.
Runut aura yang lebih dulu melangkah, sama seperti ku yang juga tak sabar bertemu.
Tak henti mata sebagai nakhoda
Tak henti telinga sebagai penuntut arah.
Jantung semakin hebat berdetak.
Memompa darah sampai simpul nadi.
Langkah semakin liar tak terkendali.
Aku terbuai, mengambang diantara nyata dan dusta.
Benarkah? Benarkah kata mereka?
Mungkinkah kau di sana?
Tertangkap retina, kepastian nampaknya nyata.
Berkas berkas cahaya membias dalam mata.
Samar, mikro mikro air terhempas di udara.
Membentuk aurora anggun mempesona.
Melebur satu bersama cahaya.
Ciptakan indah kolaborasi warna.
Berpermadani bryophyta yang tercipta berpuluh tahun lama nya.
Berkerlap kerlip, menghanyutkan diri dalam lamunan.
Di sini aku masih berdiri, tertegun tak henti mengamati.
Indahmu Laksamana bidadari turun dari surga.
Dan aku, pangeranmu di dunia. 😎
•oding d.s
Pangeran ganteng lagi buka baju, sengaja hadap belakang biar pemirsa gak tersepona
Memecah hening di dalam hutan.
Sendang Gile Waterfall |
Next Time
Komentar