Langsung ke konten utama

Beranjak, Katakan





Sudah saat nya beranjak dari berpasrah diri, dari bermunajat setiap malam tiada henti. Tentang mu yang selalu aku semogakan untuk masa depan, nama mu yang selalu aku panjatkan dalam untaian doa penuh kepasrahan. Tuhan, ku rasa sudah saatnya sekarang. Sekalipun terkadang hati di selimuti oleh keraguan tapi aku yakin keraguan adalah bahagian dari keyakinan yang kau hadirkan sebagai sebuah ujian untuk kepasrahan, hamba pada mu. Telah hamba tancapkan tekad sebagai ketetapan bulat. Izinkan hamba melangkah maju dan mengatakan padanya tentang perkara yang seringkali berkecamuk di dada. Sertai hamba dengan ridho mu...
Sebab hamba adalah lelaki yang sepantasnya tak boleh berdiam diri
Lelaki yang sepantas nya bertanggung jawab atas kebahagian diri
Terkhusus hati, dia dan kita nanti....

Dan teruntukmu yang telah berani melangkah mengutarakan keyakinan.

Tidak ada yang salah dengan apa yang kau lakukan atas dasar teguhnya keyakinan

.
Untuk semua hal dalam hidup mu
.
Memang seharusnya demikian. Kita lah sang penentu pilihan ketika telah seutuhnya berserah pada kepasrahan. Ketika doa doa telah terajut dalam untaian.
.
Tetapkah bertahan pada keyakinan yang selalu di diamkan atau kah berani bertindak mencari jawaban dan pembuktian.
.
Dan bila pada akhirnya tak seperti apa yang kau harap kan. Tak sejalan dengan keyakinan. Percayalah bahwa itulah sebaik baik jawaban.
.
Belajarlah ikhlas melepas harapan yang tak di kehendaki tuhan .
Bukan tuhan tak mendengar dan mengerti justru tuhan lebih memahami apa yang terbaik untuk mu.
.
Sekalipun pada awal nya sulit dan mungkin terasa sakit. Percayalah bahwa tuhan akan membuat mu bangkit pada sesuatu yang lebih baik dari yang kau yakini baik.
.
Jangan menghentikan doa yang selalu dipanjatkan. Sebab tuhan tak pernah lepas tangan pada setiap kesedihan. Kecuali kemudian untuk hambanya adalah kebahagian. Bagi hambanya yang tak menyimpan keraguan.






Komentar