•1
Sekarang kamu berubah kamu buatku marah. Menyebalkan!. Tak seperti saat pertama aku mengenalmu.
--
kamu datang di saat aku kosong Dan hilang arah. Ku sesalkan meskipun ini bagian takdir tuhan.
--
Kamu begitu baik awalnya, aku suka. Aku pikir kamulah pengganti dia. Tak ku sangka, karenamu begitu mudah aku melupa, mudah menghapus luka. Ku pikir aku wanita beruntung kala itu. Sungguh, tak banyak ku jumpai lelaki seperti mu kecuali kamu. Jika banding dia? hmm... jika tiada kenang, tentu dia bukan siapa siapa dan kamu selalu lebih untuk segalanya.
--
Sekarang kamu berubah kamu buatku marah. Menyebalkan!. Tak seperti saat pertama aku mengenalmu.
--
kamu datang di saat aku kosong Dan hilang arah. Ku sesalkan meskipun ini bagian takdir tuhan.
--
Kamu begitu baik awalnya, aku suka. Aku pikir kamulah pengganti dia. Tak ku sangka, karenamu begitu mudah aku melupa, mudah menghapus luka. Ku pikir aku wanita beruntung kala itu. Sungguh, tak banyak ku jumpai lelaki seperti mu kecuali kamu. Jika banding dia? hmm... jika tiada kenang, tentu dia bukan siapa siapa dan kamu selalu lebih untuk segalanya.
--
Tapi, mengapa kamu menyebalkan di saat aku mulai cinta. Seakan kamu tak mengerti wanita. Tuli dan buta. Tutur kata, sikap, bahkan hanya sebuah pesanpun tak lagi berkesan. Menyebalkan!, menyebalkan! dan menyebalkan!. Bukan dirimu saat awal aku mengenalmu. Beribu tanya mengapa? Dan kau tak kunjung peka, seolah manusia yang telah hilang hatinya. Sampai sini kamu tak ubahnya dia, membalikkan dunia mengubah cinta jadi murka. Menyebalkan!. Kamu hanya datang untuk pergi.
__
•2
Lelaki seperti itu memang menyebalkan dan maaf bila itu aku. Manusia biasa yang tak lepas dari khilafnya. Demi hati dan surgamu pantaslah aku menjadi lelaki menyebalkan. Bila nanti karma bagian misteri jodoh menimpaku, ku tak kan malu. Sudah kodratnya berjuang bagian dari lelaki. Lalu kenal lah aku sebagai lelaki sejati, untukmu.
--
Bila kan bersatu, ku pastikan menyebalkan adalah inginmu yang membuat mu rindu di setiap harimu. Selalu, rindu dan rindu. Karena Menyebalkan ku bukan lagi seperti dulu. Love you katamu.
--
#desaifillade
__
•2
Lelaki seperti itu memang menyebalkan dan maaf bila itu aku. Manusia biasa yang tak lepas dari khilafnya. Demi hati dan surgamu pantaslah aku menjadi lelaki menyebalkan. Bila nanti karma bagian misteri jodoh menimpaku, ku tak kan malu. Sudah kodratnya berjuang bagian dari lelaki. Lalu kenal lah aku sebagai lelaki sejati, untukmu.
--
Bila kan bersatu, ku pastikan menyebalkan adalah inginmu yang membuat mu rindu di setiap harimu. Selalu, rindu dan rindu. Karena Menyebalkan ku bukan lagi seperti dulu. Love you katamu.
--
#desaifillade
Setiap Manusia Pernah Dalam Fase Alay |
Komentar