Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Will you marry me 1

"Dek apa kau sibuk malam ini?" Sibuk enggaknya sih tergantung apa rencana kak esa malam ini. Kalau kak esa mengajak mu dinner di sebuah cafe? Tetap sibuk kalau kak esa enggak bayarin. aku bersikap sok cuek di hadapan kak esa. Sembari terus melanjutkan kegiatan ku mengetik laporan pekerjaan. Kak esa yang berdiri di daun pintu memainkan sebuah kertas yang di pegangnya, membolak balik kertas itu di depan muka nya. "mau di apain ya kertas ini?" begitu lah ekspresi yang ingin ia tunjukkan pada ku sementara aku tak memedulikan nya, Terus mengetik duduk di sebuah meja yang tak jauh dari kak esa. Kak esa masih saja berdiri di daun pintu. Kak esa ngapain sih berdiri di situ terus? Gak capek apa? Demi bisa dinner sama adik tercinta apa sih yang buat kakak capek. Nyess..... Bila sudah seperti ini luluh lah hati ku sebagai adik lelaki nya. Kak esa memang pandai ngegombal tapi khusus untuk adik lelaki tercinta nya sedangkan dengan lelaki lain sifat nya 180 derajat berbe

Tersesat di kota malang

Musim libur semester siswa sekolah dasar telah tiba. Dua minggu lama nya, waktu yang cukup lumayan menggunakan waktu selama itu untuk bermain di rumah bersama sanak saudara atau teman teman kampung lain nya. Bermain layangan di sawah, bermain gundu, petak umpet, bersenang senang di sungai atau menghabiskan waktu seharian di peternakan bebek pak salman ayah dari hanavi teman ku. Namun seperti nya rencana mengisi liburan bersama teman teman terancam batal setelah budeku mendapat kesepakatan dengan tante earli malam hari sebelum nya melalui telepon. Aku mendengar percakapan mereka berdua, bude duduk di kursi ruang tamu sembari memegang handphone, sementara aku persis satu kursi di sebelah nya. Di seberang telepon sana suara nya tak asing di telinga ku, speaker telepon yang aktif membuat ku semakin yakin kalau suara itu adalah suara tante earli. Sudah pasti bude berencana akan pergi ke malang apalagi ini musim liburan semester ku, pasti ia mengajak ku. Tante earli adalah sepupu ayah ku se

Ia siswa sekaligus penjual koran.

Sebut saja namanya fajar lelaki kecil berusia 11 tahun yang sedang berjuang mengarungi hidup sebagai anak kecil yang terlahir dalam keluarga yang kurang beruntung, ayahnya bekerja serabutan yang artinya akan bekerja bila seseorang memintanya untuk bekerja entah menjadi kuli bangunan, buruh angkut atau hanya sekedar pengkupas buah kelapa dan ibunya yang tak jauh beda dengan ayahnya alias tak mempunyai keahlian apa apa hanya bisa menjual jasanya sebagai tukang cuci, pembersih kebun atau akrab disebut sebagai pembantu di perumahan mewah tempat di mana orang orang berekonomi kelas atas berada. Bila penghasilan keduanya di gabungkan masih jauh rasanya dari kata cukup setelah di potong uang sewa rumah, uang makan, uang pendidikan dan kebutuhan lainnya, terlebih dalam keluarga ini terdapat tiga anak yang bersekolah yaitu fajar dan kedua adiknya sedangkan adiknya yang paling kecil masih belum cukup usia untuk bersekolah.  pagi pagi sekali ia harus mencari tumpangan agar ia dapat menuju ke sal

Titanic

TITANIC Mas oding ayo tidur siang. Tidur siang? Kamu aja lah. Siang itu di sebuah toko kecil kami anggra memberi ku saran untuk tidur siang karena suatu alasan di malam hari nanti. Anggra siapa? Dia adalah sepupu perempuanku, usianya kurang lebih dua tahun lebih tua dariku. Siang hari seperti ini biasanya kami menghabiskan lebih banyak waktu di toko entah sekedar hanya menemani bibiku sembari bermain main atau memang benar menjaga toko karena bibiku harus melaksanakan ibadah wajibnya yaitu solat. Kami tak sendirian, masih ada sepupu sepupuku yang lain seperti ari dan yang paling tue adalah tanti anak pertama dari bibiku. Siang itu kata titanic menjadi buah bibir di kalangan kami tak terkecuali bibiku bahkan kakek ku, meskipun kakek tak begitu peduli soal film tapi karena kericuhan cucu cucu nya yang tak sabar ingin menonton film titanic membuatnya juga penasaran. Saat itu sekitar tahun 2001 Kami tak mengenal istilah bioskop aku juga tak tau apakah di tempat kami yang berjulukan desa

Beladiri dan kemenangan

Beladiri dan kemenangan Merujuk pada sabda Nabi Muhammad Saw pada sebuah hadist yaitu Bukhori dan Muslim yang menyebutkan ajarkanlah anak (laki laki) kita berkuda memanah dan berenang. Pastilah mempunyai alasan mengapa tiga hal tersebut diatas di anjurkan untuk anak anak kita dan kita para lelaki khusus nya. Tidak hanya sebagai olahraga yang kita peroleh manfaat nya berupa kebugaran tubuh dan kesehatan, di lain daripada itu adalah dasar kemampuan  kita dalam membela diri dari suatu ancaman yang tidak kita duga. Jadi,,, sudah barang wajib to bagi lelaki memiliki kemampuan dasar membela diri terlebih lelaki adalah calon calon kepala rumah tangga bagi yang belum berumah tangga seperti saya yang sekaligus juga pelindung bagi keluarga tercintanya. Luas daripada lingkup rumah tangga adalah kesiapan kita sebagai seorang muslim yang jugalah wajib menjadi barisan terdepan sewaktu waktu perang terjadi. Loh kan perang Pake teknologi canggih? Iya juga ya... Tapi tunggu dulu, merujuk pada sebuah